Thursday, February 25, 2010

resep masakan: Daging Serundeng Kelapa

*Bahan :
▪1/4 kg daging tanpa lemak
▪1 sdm asam jawa cairkan
▪1 bh gula jawa
▪daun salam - sereh - laos dikeprek
▪parutan kelapa

*Bumbu halus :
▪2 siung bwg putih
▪3 siung bwg merah
▪2 sdt ketumbar

*Cara membuat :
■masak daging tambahkan asam jawa gula merah dan garam, masak sampai empuk
■setelah agak empuk potong2 daging, masak lagi sampai empuk
■setelah empuk angkat dan potong2 lagi menjadi potongan kecil2
■tumis bumbu halus masukkan daging tambahkan kecap dan parutan kelapa, masak hingga agak kering..

resep masakan: Empal Gepuk

*Bahan:
▪500 gr daging has dalam
▪1000 cc santan
▪1 lb daun salam
▪1 bt serai
▪1 sdk makan asem jawa
▪2 bh gula jawa

*Bumbu yang dihaluskan:
▪1 sdm ketumbar
▪3 siung bawang putih
▪6 btr bawang merah
▪garam

*Cara memasak:
■iris daging kemudian tusuk dengan tusuk sate di dua tempat supaya tidak hancur
■rebus daging dipressure cooker
■setelah empuk, masak kembali dengan bumbu halus pada panci biasa tambahkan santan
■setelah bumbu meresap pukul2 daging hingga memar
■goreng daging dengan minyak
selamat mencoba

Friday, February 12, 2010

Jika seorang Dokter ragu, pasien pun yang dirugikan

Pertengahan bulan januari 2010 diriku sakit lagi setelah beberapa bulan tidak sakit-sakitan lagi, malam sebelum sakit diriku sudah merasakan tidak enak badan dan akupun sempat menyampaikan pada suamiku.. dipagi harinya diriku benar-benar sakit dan suamikupun urung berangkat kerja.. hari itu diriku muntah-muntah terus jika makan nasi dan apapun, sorenya suamiku mengajak aku keklinik dekat rumah. dokterpun bilang kalau tubuhku ada infeksi dan diberilah obat lambung dan antibiotik. sesampai rumah akupun meminum obat yang diberikan dokter tersebut sesuai aturan tapi hingga pagi menjelang sakitku tidak kunjung berkurang dan diriku tidak sanggup bertahan lagi hingga aku bilang kesuami kalau harus ke RS setelah beberapa pertimbangan suamipun membawa aku ke RS terdekat dengan tempat tinggal.

Disaat perjalanan menuju RS kami menggunakan jasa taxi, disini ini yang nyebelin, sopir taxinya orang melayu. dia berceritra segala macam tentang sejarah singapore dan ujung-ujungnya ngejelek-jelekin negeri tercintaku. aku hanya bilang sama suami "walah ini yang sakit dah g kuat nahan kok bapak sopir nyantai bgt dan malah njelek2in indonesia lagi ckckckckck" sudah gitu orangnya tidak mau mengantar ke RS yang kami maksud pula, kami diantar ke RS lain, memang sih itu RS bagus "kata orang-orang" tapi aku dah membuktikan bahwa....*kita lanjut aja yok ceritanya*

Sesampai di RS tidak lama menunggu aku langsung ditangani sama dokter2 dan suster2 yang ada di UGD. cek darah dan ronsen pun aku lakukan. setelah menunggu beberapa saat dokter menghampiriku dan suami mengatakan bahwa aku harus dirawat inap dan suamipun meng"iyakan" karena kasihan melihat kondisiku. kami berencana rawat inap 2hari yang penting tubuhku sudah kena cairan infus sbg ganti makan pasti tubuhku agak mendingan,dan biasanya seperti itu. suamiku pun langsung ngurus di administrasi dan kamipun terkejut melihat tarif kamar ya kami kena tarif 2-3x lipat dari tarif normal dengan alasan kami bukan PR(permanant resident)alias penduduk tetap Singapore. mau g mau kamipun harus ambil karena keadaan dirikupun dah urgent.

Setelah beres dengan administrasi akupun dipindah dari ruang UGD ke ruang rawat inap kelas III, suster di kelas ini ramah-ramah dan sabar-sabar merawat pasiennya. setelah semalam aku dirawat inap di kamar itu dari malam hingga pagi beberapa dokter silih berganti ngecek kondisiku dan tiba saatnya ada dokter perempuan datang...dia terkejut dengan tekanan darahku yang sangat rendah dibawah 70 padahal emang tekanan darah rendahku selalu rendah, entah dia ngomong apa dengan asistennya setelah pergi dan beberapa suster balik menghampiriku dengan berbagai peralatan medis.. ya aku mulai dipasang selang pada saluran pipis dan dipasang alat cek detak jantung, oksigen dan lain2nya.. yah aku dan suamipun terkejut dengan kondisi seperti itu.. tanpa pernah berbicara dan menanyai pasien keluhannya apa dan bagaimana dokter ini memutuskan sepihak yang bikin kami kaget lagi aku harus dirawat intensif di ICA(entahlah apa instilahnya yg jelas seperti icu) kamipun semakin bertanya-tanya dan berheran-heran padahal kondisiku baik-baik saja. suamipun inisiatif menanyakan penyebabnya apa dan kenapa aku harus dirawat diruang ICA dan jawaban dokternya "SAYA TIDAK YAKIN DENGAN PENYAKITNYA" ya sudah suamipun memaklumi demi kesehatan istrinya juga.

Sesampai di ruang ICA diriku masih haris dipasang infus lagi entahlah untuk apa lagi. yang membuat aku trauma dan jengkel dokternya tidak menemukan pembuluh darahku hingga tidak bisa memasang jarum infus dan akhirnya aku harus ditusuk sana-sini hingga pada akhirnya bengkak. setelah tidak berhasil dokter bilang mau memasangnya dileher sontaklah aku histeris dan trauma... dan akhirnya dokter menyerah melihat aku histeris dan dia hanya mengatakan kamu harus banyak makan agar tekanan darah naik. ok!kamipun sepakat. kami kira selesai sampai disana ternyata aku masih harus menjalani scan rongen dilab supaya ketahuan virusnya menyerang organku yang mana.. ya akupun menjalaninya.

Setelah itu dokter berbicara dengan suami dan mengatakan virus menyerang "GINJAL" sebelah kiri dan disebelah kanan ada semacam "BATU" ginjal. kekhawatiran menyelimuti kami hanya do'a yang bisa kami panjatkan. setelah itu besoknya dokter perempuan yg menyuruhku dirawat diICA masih tidak yakin dengan hasil labnya padahal sudah jelas2 hasil dan bukti rekamannya ada(aduh kalo seperti itu mal praktek namanya). setelah 2hari berikutnya kondisiku mulai membaik meskipun sedikit pusing-pusing(mungkin krn tekanan darahnya rendah) suamipun inisiatif ngecek biaya yang harus dibayar hingga hari itu, lagi-lagi kami terkejut melihat angkanya angka mencapai 4rb sekian kamipun memaksa untuk berobat jalan. dokterpun tidak mengijinkan malah memfonis kalau aku bakal mati jika tidak bergantung dengan alat2 yang ada di ICA tersebut sontak suamipun marah dan menyesal kenapa dokter harus berbicara seperti itu memvonis mati seseorang jelas-jelas kondisiku baik2 saja. akupun berusaha menunjukan bahwa keadaanku sudah membaik dan aku memaksa pulang dan akhirnya dokterpun mengijinkan dengan syarat menandatangani surat perjanjian. ya itupun kami lakukan.. hingga hari terakhir dokter masih menyarankan tetap dirawat inap dan bukannya kami tidakmau tapi dana yang tidak megharuskan kami tetap tinggal hingga kepala RS pun turun menemui suami dan lagi2 kami tetap menginginkan pulang. yah kalo kepala dan dokter2 RS itu mau membayari biaya RS ku tidak papa sih kita mau2 saja tetap tinggal hingga benar-benar sembuh..gerutuku dlm hati.

Hingga kini kalau aku mengingat kejadian itu rasanya jengkel dan tidak iklas.. wong yang ngurus lebih dari 5 dokter kok gara-gara 1dokter aku harus membayar 5rb lebih T__T oiya tambahan info dokter yang ada dikelas menengah kebawah adalah dokter-dokter muda sedangkan dokter2 yang sdh ahli menangani kelas atas tentunya biaya lebih mahal, melihat kejadian seperti ini aku berpendapat dari pengalamanku bahwa dokter-dokter indo lebih jago  dan hati-hati terhadap pasiennya dan tidak segampang itu memvonis mati pasien.. ada 2 dokter dgn RS berbeda diindonesia yang memberitahu penyakitku sama yaitu ada virus di tubuhku tapi tepatnya ada dimana tidak diketahui tp yang jelas dari hasil lab dokter2 itu sudah memastikan penyakitnya sedangkan di sini hasil cek darah dilab dah keluar dan bahkan sampai di scan rongen pun mereka masih ragu dengan penyakitku...CAPEK DEEEEEHHH

Tapi akibat kejadian itu kami jadi tahu sakit apa yang aku derita sejak menikah..

Ucapan terimakasih aku sampaikan buat suamiku tercita yang sudah mau mengurus aku dan berkorban demi aku. buat birrul, mas akbar dan edy yang sudah memberikan bantuannya terimakasih banyak ya semoga Allah membalas kebaikan kalian. dan terimakasih buat Cua Teng Yaow sibossnya suami yang dah mau menjadi penjamin administrasi RS kami dan bantuan2an lainnya, aku doain semoga job kantor makin banyak ya tapi suamiku jangan ditahan terus2an dikantor ^__^

Buat teman-teman yang lain yang tinggal di LN dan bukan PR pesanku jaga kesehatan deh jangan smp sakit dinegeri orang... dan apapun itu produk negeri sendiri lebih bagus kok*selain oknum lho ya*